dr.skripsi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan proses perubahan perilaku individu yang bersifat menetap dan merupakan hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi transaksional timbal balik antar siswa dengan guru, siswa dengan siswa, siswa dengan sumber belajar, pada lingkungan belajar tertentu untuk sasaran tertentu.
Tiga tujuan belajar (Syaodih, E. 2008) adalah :
1. Mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran secara spesifik.
2. Mengembangkan kemampuan konseptual umum, mampu menerapkan konsep yang sama atau berkaitan dengan bidang lain
3. Mengembangkan kemampuan dan sikap pribadi yang secara mudah dapat digunakan dalam segala tindakan kita

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka belajar harus efektif, yaitu menyenangkan dan bermakna. Karena itu perlu dikembangkan pendekatan-pendekatan pembelajaran, model-model pembelajaran dan metode- metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada peserta didik secara optimal sehingga seluruh potensi peserta didik dapat digali sehingga berguna dirinya, masyarakatnya dan bangsanya (memenuhi tujuan Pendidikan Nasional).
Dari berbagai macam metode mengajar yang ada, perlu diketahui bahwa tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode yang lain. Tiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing-masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain.
Pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas IV SDN I Wonoharjo dalam mata pelajaran Matematika khususnya dalam konsep perkalian dan penjumlahan cenderung mengalami kendala karena siswa kurang memahami konsep perkalian dan penjumlahan. Dari sekitar 31 siswa murid kelas IV hanya sebagian kecil yang memahami konsep perkalian dan pembagian, itu pun dalam bentuk bilangan genap. Sebagian besar siswa memandang pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit yang identik dengan rumus-rumus dan angka-angka serta sulit dihapalkan. Dengan menggunakan metode demonstrasi dan latihan diharapkan siswa benar-benar memahami konsep perkalian dan penjumlahan. Melalui teknik demonstrasi siswa memperagakan dan mempertunjukkan suatu proses terhadap sesuatu yang dipelajari dan melalui latihan diharapkan siswa benar-benar memahami dan memperoleh kemahiran dan kecakapan (Sudarso, 2002:22).
Pada kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPS tentang sosial budaya daerah dirasakan kurang sekali. Siswa kurang memiliki kemampuan menjelaskan dan memahami materi tentang sosial budaya daerah dikaitkan dengan lingkungan daerahnya. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor guru yang dalam menjelaskan materi pelajaran lebih bersifat teacher oriented. Dalam menjelaskan materi pelajaran guru hanya menyampaikan materi yang tercantum dalam buku dengan hanya membacakannya saja. Hal ini membuat siswa menjadi jemu dan kondisi belajar mengajar tidak kondusif.
Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah tersebut dituntut keterampilan guru dalam menjelaskan materi pelajaran agar dapat lebih dipahami oleh siswa serta penyajiannya lebih menarik. Dalam menjelaskan materi harus sistematis dan perlu dijaga intonasi suara sehingga siswa tidak jemu dalam mendengarkan penjelasan materi dari guru.
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Metode Demonstrasi Dan Latihan Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas IV SD Tentang Konsep Perkalian Dan Pembagian Dan Penerapan Keterampilan Menjelaskan Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas IV SD Tentang Sosial Budaya Daerah Setempat”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Untuk Mata Pelajaran Eksak: Matematika.
Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep perkalian dan pembagian melalui penerapan metode demonstrasi dan latihan?
2. Untuk Mata Pelajaran non Eksak: IPS.
Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang sosial budaya daerah setempat melalui penerapan metode keterampilan menjelaskan?